Tidak Lagi Virtual, Pawai PKB XLIV Akan Digelar Langsung di Renon

143 Melihat

DENPASAR, POS BALI – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV tahun 2022 tinggal sebulan lagi. PKB tahun ini dengan tema “Danu Kerthi – Huluning Amreta: Memuliakan Air Sumber Kehidupan” akan berlangsung 12 Juni- 10 Juli 2022.

“Peed aya” atau pawai pembukaan PKB XLIV akan kembali digelar secara langsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Renon, Denpasar. Jadi, “peed aya” tidak lagi digarap secara virtual seperti pelaksanaan PKB tahun 2021 lalu. “Pawai pembukaan berlangsung hari Minggu tanggal 12 Juni 2022 pukul 14.00 – 16.30 Wita,” ujar Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, Selasa (10/5/2022).

Peed aya akan dilepas oleh Gubernur Bali ditandai dengan pemukulan Gong Beri disambut dengan kebyar Gong Gede dan Semar Pagulingan. Adapun peserta pawai sebanyak 25 grup dari Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota, lembaga pendidikan, instansi pusat dan daerah, BUMN/BUMD, dan komunitas/yayasan seni. “Para peserta pawai ini sebagai partisipasi murni. Mereka memakai biayai sendiri,” ungkap Arya Sugiartha.

Setelah pawai, malam harinya akan dilanjutkan pembukaan PKB XLIV yang rencannya dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo, di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali (Art Center). Walau dilaksanakan secara langsung (live), tetapi panitia menetapkan pembatasan sesuai protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19. Acara juga ditayangkan melalui media radio, televisi, dan media sosial.

Pembukaan PKB akan diisi dengan pergelaran Sendratari “Catur Kumba Mahosadhi” yang mengangkat kisah Ratu Ayu Mas Membah, garapan kolaborasi ISI Denpasar dengan Sanggar Seni Usadhi Langu. “Selain undangan sebanyak 300 orang, penonton yang bisa masuk maksimal 4.000 orang dari 8.000 kapasitas panggung, dengan tetap memberlakukan prokes, sudah vaksin 3 kali, dan memiliki aplikasi PeduliLindungi,” kata Arya Sugiartha.

Kadisbud Bali mengatakan, PKB XLIV tahun 2022 menjadi istimewa karena berbarengan dengan pelaksanaan 2 event besar, yaitu Bali World Cultural Celebrations (Perayaan Kebudayaan Dunia di Bali) dan Jantra Tradisi Bali. Bali World Cultural Celebrations merupakan kegiatan apresiasi budaya dalam upaya mewujudkan Bali sebagai Pusat Kebudayaan Dunia (Bali Padma Bhuwana). Sementara Jantra Tradisi Bali merupakan kegiatan apresiasi budaya untuk penguatan dan pemajuan kearifan lokal, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, pengobatan tradisional, permainan rakyat, serta olahraga tradisional.

Lebih lanjut Arya Sugiartha menyampaikan, PKB sebagai festival seni terbesar di Provinsi Bali bersifat kolosal, merakyat, bereputasi internasional, merupakan momentum untuk pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni tradisi, klasik, dan kesenian rakyat. Ia mengungkapkan, PKB tahun ini melibatkan 16.150 seniman dan 200 sanggar, sekaa, dan komunitas seni. Adapun materi pokok PKB meliputi peed aya (pawai), rekasadana (pergelaran), utsawa (parade), wimbakara (lomba), kandarupa (pameran), kriyaloka (lokakarya), widyatula (sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

Selain menampilkan seniman-seniman Bali, PKB tahun ini juga akan menyajikan penampilan dari partisipan dari luar Bali. Partisipasi luar daerah datang dari D.I Yogyakarta, Papua, Batak, Lombok, dan Betawi. “Para partispan ini memang datang dari daerahnya, bukan tinggal di Bali. Sementara partisipan dari luar negeri tidak ada karena kondisi yang masih belum memungkinkan,” kata Kadisbud Bali. 026

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.