
DENPASAR, POS BALI- Media sosial bisa memengaruhi cara berpikir seseorang, termasuk terhadap pandemi Covid-19. Ada yang tak percaya adanya Covid-19 karena informasi yang ada di media sosial.
Armando salah satunya. Pemuda di Denpasar ini sempat tak percaya Covid-19 karena ada tokoh publik yang menyuarakan di medsos bahwa Covid-19.
Karena termakan isu medsos itu, Ia pun abaikan protokol kesehatan (prokes): beraktivitas tanpa masker, tak peduli jarak dan tak membiasakan cuci tangan.
“Saya sempat percaya Covid-19 itu konspirasi. Itu kan rame di Medsos,” ujarnya.
Namun, sikapnya kemudian berubah. Ia menyadari Covid-19 ini benar-benar ada saat sejumlah orang yang dikenalnya bahkan orang terdekatnya meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. “Saat itulah saya sadar Bahw Covid ini jadi ancaman nyata bagi keselamatan jiwa,” katanya.
Ia pun mulai disiplin menjalani prokes hingga saat ini, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas ke luar rumah. “Hanya dengan disiplin prokes bisa terhindar dari penularan Covid-19 ini,” kata Armando.
Ia juga sudah menjalani vaksinasi Covid-19. “Saya juga sudah vaksin. Awalnya sempat ragu, tapi karena manfaatnya besar, saya mau divaksin,” katanya.
Ia menyadari vaksinasi tidak mencegah seseorang dari penularan Covid-19, tapi memberi perlindungan dari resiko gejala berat hingga kematian jika terinfeksi virus Corona ini.
Karena itu, kendati sudah divaksin, ia tak mengendorkan prokes. “Tetap disiplin prokes, jangan kendor,” tegasnya.
Ia bersyukur kasus Covid di Denpasar dan Bali secara umum sudah melandai. Kendati demikian, ia berharap masyarakat tetap disiplin prokes.
“Jangan sampai muncul gelombang ketiga Covid-19. Kita harus tetap disiplin prokes walaupun sekarang kasus sudah melandai lagi,” pungkas Armando.
Sementara itu, perkembangan kasus Covid-19 di Denpasar pada Kamis (30/9), kasus positif bertambah 24 oran, pasien sembuh 72 orang, dan pasien meninggal dunia dua orang.
Secara komulatif kasus Covid-19 di Denpasar hingga 30 September 2021, jumlah kasus positif 37.412 orang, pasien sembuh 36.031 orang (96,31) persen), pasien meninggal dunia 976 orang (2,61 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan 405 orang (1,08 persen).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, kendati kasus Covid-19 di Denpasar sudah melandai namun penularan virus Corona masih ditemukan. Karena itu ia tetap mengimbau masyarakat tidak boleh kendor menerapkan prokes.
“Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus covid sewaktu waktu bisa kembali meningkat,” katanya.
“Karena itu diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM,” pungkas Dewa Rai. 010
Be the first to comment